Bahan-bahan baku itu antara lain :
Khambak/kapas digunakan untuk membuat benang.
Kepompong ulat sutera untuk membuat benang sutera.
Pantis/lilin sarang lebah untuk meregangkan benang.
Akar serai wangi untuk pengawet benang.
Daun sirih untuk membuat warna kain tidak luntur.
Buah pinang muda, daun pacar, kulit kayu kejal untuk pewarna merah.
Kulit kayu salam, kulit kayu rambutan untuk pewarna hitam.
Kulit kayu mahoni atau kalit kayu durian untuk pewarna coklat.
Buah deduku atau daun talom untuk pewarna biru.
Pada saat ini bahan-bahan tersebut di atas sudah jarang digunakan lagi, oleh karena pengganti bahan-bahan di atas tersebut sudah banyak diperdagangkan di pasaran.
Peralatan tenun kain tapis[sunting | sunting sumber]
Proses pembuatan tenun kain tapis menggunakn peralatan-peralatan sebagai berikut :
Sesang yaitu alat untuk menyusun benang sebelum dipasang pada alat tenun.
Mattakh yaitu alat untuk menenun kain tapis yang terdiri dari bagian alat-alat :
Terikan (alat menggulung benang)
Cacap (alat untuk meletakkan alat-alat mettakh)
Belida (alat untuk merapatkan benang)
Kusuran (alat untuk menyusun benang dan memisahkan benang)
Apik (alat untuk menahan rentangan benang dan menggulung hasil tenunan)
Guyun (alat untuk mengatur benang)
Ijan atau Peneken (tunjangan kaki penenun)
Sekeli (alat untuk tempat gulungan benang pakan, yaitu benang yang dimasukkan melintang)
Terupong/Teropong (alat untuk memasukkan benang pakan ke tenunan)
Amben (alat penahan punggung penenun)
Tekang yaitu alat untuk merentangkan kain pada saat menyulam benang emas.